Dompu,NTB.Tangkap-update24jam.id.Secara geografis, posisi Indonesia terletak di tengah Cincin Api Pasifik, yaitu jalur gempa paling aktif di dunia. Untuk mengantisipasi kerugian material akibat gempa, sedari awal perlu merencanakan konstruksi bangunan tahan gempa. Selama ini, sebagian besar rumah yang rusak akibat gempa dikarenakan konstruksinya tidak berdasarkan pedoman bangunan anti gempa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun telah menyarankan agar masyarakat mengikuti pedoman atau desain rumah yang banyak tersedia. Untuk membangun rumah tahan gempa yang diharapkan dapat menurunkan kerentanan akibat gempa. Dengan demikian, kerusakan bangunan akibat gempa tidak sampai mengakibatkan korban jiwa.
Pembangunan rumah tahan gempa dari Dana Alokasi Dana Desa (ADD) yang berlokasi di Dusun Pancasila 02, Desa Tambora, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, tidak sesuai dengan harapan masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain tidak transparannya pengelolaan ADD, kurangnya pemahaman atau pengawasan dari masyarakat mengenai spesifikasi rumah tahan gempa, kualitas pelaksanaan yang dinilai kurang baik, ditambah lagi sebagian kayu yang di gunakan untuk pembangunan rumah tahan gempa ini sebagian murni swadaya dari masyarakat.
Untuk bangunan gedung dan rumah tinggal yang masuk dalam kategori bangunan tahan gempa adalah yang memenuhi syarat tertentu. Yang paling penting, bila terkena gempa bumi yang sangat kuat, bangunan tersebut tidak boleh runtuh baik sebagian atau seluruhnya, bangunan tersebut tidak boleh mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, bangunan tersebut boleh mengalami kerusakan tetapi kerusakan tersebut harus dapat diperbaiki dengan cepat sehingga dapat berfungsi kembali.
Berbeda dengan pembangunan rumah tahan gempa di Desa Tambora yang dinilai tidak masuk dalam kategori bangunan tahan gempa yang sangat mengecewakan masyarakat. Dengan anggaran Rp.15jt, per satu unit rumah yang di kelola langsung oleh Oknum Bendahara Desa sebanyak tiga unit rumah X Rp.15 jt, persatu rumah= Rp.45 jt, yang berlokasi di Dusun Pancasila 02, Desa Tambora dari Anggaran ADD tahun 2025 untuk membangun rumah tahan gempa seluas 4X6 M², apalagi kayu yang digunakan di dalamnya sebagian berasal dari swadaya masyarakat.
Pertanyaannya Alat dan bahan bangunan apa saja yang di beli oleh pemdes Tambora dari anggaran ADD tersebut !!!! Apakah pondasi yang di bangun cukup kuat, kokoh, dan tahan gempa ??? Apakah rumah yang di bangun sesuai dengan standar spesifikasi dan memenuhi syarat sebagai bangunan tahan gempa !!!! Apakah struktur bangunan tidak akan ambruk seluruhnya saat gempa !!! Bisakah Pemdes memberikan penjelasan kepada masyarakat secara rinci terkait dengan anggaran Rp.15 jt, untuk pembangunan RUMAH setengah permanen seluas 4X6 M² ?????
Salah satu keluarga penerima manfaat (KPM) pada awak media ini memaparkan " kami merasa kecewa dengan pembangunan rumah tahan gempa yang tidak sesuai dengan harapan kami" Tuturnya
Adapun rincian data penggunaan anggaran ADD untuk pembangunan satu unit Rumah Tahan Gempa sebesar Rp.15 Jt, antara lain; Ongkos tukang Rp.7 jt, Batako 200 Batang Rp.400.000, semen 5 sak harga Rp.55.000,/sak= Rp.275.000, Paku 10 Kg X 25.000 per Kg=Rp 250. 000, Seng atap 20 lembar X Rp.65,000 = Rp.650.000, Batu kali satu truk Rp.500.000, Pasir satu truk Rp.600.000,Kayu sebagian Rp.2 jt, sebagian murni dari swadaya masyarakat. Maka total keseluruhan anggaran yang terpakai sebesar Rp.11.675.000. per satu unit rumah X Tiga Unit Rumah makan akumulasi anggaran yang dialokasikan sebesar Rp.35.025,000. Maka anggaran yang tersisa untuk pembangunan tiga unit rumah tahan gempa sebesar Rp.9.975,000.
Disini muncul lagi pertanyaan baru di ke manakan sebagian dari anggaran tersebut ???? Apakah masuk akal ongkos tukang untuk pembangunan satu unit Rumah permanen seluas 4X6 M² menghabiskan anggaran Rp.7 jt,????
Untuk menjawab semua keraguan dan kecurigaan masyarakat pihak yang bersangkutan seperti BPMD Dan Dinas Inspektorat Kabupaten Dompu perlu melakukan audit atau turun langsung kelapangan untuk melihat, mengecek, dan memeriksa pekerjaan Rumah Tahan Gempa yang di bangun oleh Pemdes dari anggaran ADD di Dusun Pancasila 02, Desa Tambora, Kecamatan Pekat.
Dalam waktu dekat media ini akan melakukan koordinasi dengan Dinas terkait tindak lanjut dari pemberitaan ini.
(Om. Benny Tambora)


Social Header